Kembali, mungkin kita hanya bisa mengelus dada dengan perasaan miris saat mengetahui betapa keserakahan yang dilakukan oleh manusia telah benar-benar diluar batas didalam mengeksplorasi kekayaan alam di bumi ini. Hutan jambi, yang pada hakikatnya adalah sebuah tempat yang oleh pemerintah telah dinyatakan sebagai hutan Restorasi Ekosistem Konservasi Indonesia, ternyata juga tak luput dari jamahan tangan kotor tidak bertanggung jawab.
Adalah Kepala Balai Konservasi Sumberdaya Alam ( BKSDA ) wilayah Provinsi Jambi, Trisiswo, yang menyatakan bahwa besar kemungkinan hutan jambi yang mempunyai luas area sekitar 1,2 juta hektar tersebut bisa habis hanya dalam tempo 2 tahun kedepan. Hal tersebut beliau utarakan saat melihat betapa kian parahnya kerusakan area hutan di jambi sebagai akibat dari pembalakan liar dan juga perambahan hutan yang dilakukan secara terus menerus. Sebagai contoh, masih menurut penuturan Trisiswo, adalah semakin berkurangnya luas area hutan Restorasi Ekosistem Konservasi Indonesia ( REKI ), lahan seluas 101 ribu hektare tersebut kini sebagian besar telah rusak, dan yang lebih menyedihkan lagi, 30% diantaranya bahkan telah beralih fungsi menjadi perkebunan kelapa sawit.
Berbagai usaha pengawasan dan pencegahan sebenarnya telah dilakukan untuk meminimalisir kerusakan dan pengurangan luas area hutan, tutur Trisiswo. Namun keterbatasan personel yang sangatlah tidak mencukupi ( +/- 60 orang ) dirasakan menjadi satu faktor kurang efektifnya tindakan pencegahan yang dilakukan tersebut. Entah sampai kapan semua itu akan terus berlangsung, tiada yang tahu jawabnya, salah siapakah semua itu??? Biarkan benak anda sebagai pembaca yang menyimpulkan dan menjawab pertanyaan tersebut...
Sumber
All pic from Google
Adalah Kepala Balai Konservasi Sumberdaya Alam ( BKSDA ) wilayah Provinsi Jambi, Trisiswo, yang menyatakan bahwa besar kemungkinan hutan jambi yang mempunyai luas area sekitar 1,2 juta hektar tersebut bisa habis hanya dalam tempo 2 tahun kedepan. Hal tersebut beliau utarakan saat melihat betapa kian parahnya kerusakan area hutan di jambi sebagai akibat dari pembalakan liar dan juga perambahan hutan yang dilakukan secara terus menerus. Sebagai contoh, masih menurut penuturan Trisiswo, adalah semakin berkurangnya luas area hutan Restorasi Ekosistem Konservasi Indonesia ( REKI ), lahan seluas 101 ribu hektare tersebut kini sebagian besar telah rusak, dan yang lebih menyedihkan lagi, 30% diantaranya bahkan telah beralih fungsi menjadi perkebunan kelapa sawit.
Berbagai usaha pengawasan dan pencegahan sebenarnya telah dilakukan untuk meminimalisir kerusakan dan pengurangan luas area hutan, tutur Trisiswo. Namun keterbatasan personel yang sangatlah tidak mencukupi ( +/- 60 orang ) dirasakan menjadi satu faktor kurang efektifnya tindakan pencegahan yang dilakukan tersebut. Entah sampai kapan semua itu akan terus berlangsung, tiada yang tahu jawabnya, salah siapakah semua itu??? Biarkan benak anda sebagai pembaca yang menyimpulkan dan menjawab pertanyaan tersebut...
Sumber
All pic from Google
sayang alam diekplositasi hanya untuk kepentingan manusia. tp dampak negatif manusia itu sendiri yg merasakan. kenapa manusia itu harus mengeluh atas apa yg mereka perbuat?
BalasHapusbegitulah sifat kita sebagai manusia,sebagian besar lebih memilih pola pikir gimana ntar..jadinya ya gtu,mengeluh n nyesel,disaat ssuatu yang tdk dharapkan trjadi,thx supportnya gan
Hapuswaduhhh...begitu tragis ya nasib hutan di indonesia... padahal indonesia paru2nya dunia lho... moga aparat gak main mata lagi sama peng-eksploitasi hutan yg ngawur... bisa untuk anak cucu kita kelak... setuju gak bang...hahayyy
BalasHapussetuju banget dengan pendapat kang farhan,hehehe,apa kata dunia kalau paru2nya dah kronis?hahay
Hapus. . salah manusia juga pastinya. manusia yg merusak n manusia juga yg kena imbasnya . .
BalasHapusselain kita masih ada loh sist yang lebih dirugikan lagi..noh yang tinggalnya pada di hutan..hehehe
Hapus. . waduch,, tapi aq gak tinggal di hutan loh maz. he..86x . .
Hapus. . kayak nya ne cucok mas tuk hari ini. he..86x . .
Hapussedih banget mlihat keadaan alam negeri kita seperti itu, semoga pembalakan liar bisa segera dimusnahkan, amiinn
BalasHapusamin,mudah2n gan,mereka2 yang selama ini telah melakukan perusakan..mendapat hidayah dari Allah Swt dan segera sadar
HapusBegitulah sifat alami manusia, tp anehnya cuma di Indonesia saja hehe
BalasHapushehehe,kenapa bisa begitu ya gan?tanyakan saja kepada rumput yang bergoyang,hahay
Hapuskasihan kalo hutan ditebangi gitu...gimana nasib anak kita kelak ya tanpa oksigen dan hutan yg hijau ?...sip banget artikelnya mas
BalasHapusterimakasih gan,mudah2n saja masalah ntu secepatnya bisa ditangani..demi anak cucu kita kelak gan
Hapusnice blog kang, visit back and follow me ok... :D
BalasHapusnice blog kang, visit back and follow me ok... :D
BalasHapusterimakasih atas kunjungannya gan,segera meluncur ke TKP..hahay
Hapuspantes indonesia tambah panas gan... ugh..
BalasHapusya begitulah gan dampaknya..tanda2 kiamat sudah dekat kale ya gan?hahay,thanks atas supportnya gan
Hapusohh.. hutanku begitu malang nasibmu.....
BalasHapushehehe,ekspresi agan keren..hehehe
Hapuskasian yah hutan jambi kita padahal harus dijaga :(
BalasHapusga cuman hutan jambi loh gan, dimanapun tempat, adanya hutan sebagai paru paru bumi ini..ya harus dijaga dan dilestarikan,thanks supportnya gan
Hapussubhanallah...harus ditindak tegas para pembalak liar itu mestinya...tapi siapa yang berani yah?
BalasHapuspemerintah brani ga ya gan?hehehe,thanks atas jejaknya gan
Hapus