Bali, dengan beragam kekayaan wisata alamnya memang pantas jika mendapat julukan pulau surga, sehingga tidak salah jika Pulau Bali hingga sekarang ini masih menjadi target tujuan utama bagi para wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. Salah satu tempat wisata di Pulau Bali yang cukup terkenal selain pantai sanur, pantai kuta, pura besakih, dan lain lain, adalah Tanah Lot. Obyek wisata tanah lot ini terletak di Desa Beraban Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan.
Salah satu hal yang menjadikan tanah lot sebagai tempat wisata yang sangat menarik, selain keunikan lokasinya yang tak ubahnya seperti sebuah pulau mungil, adalah keindahan panorama alamnya saat matahari mulai terbenam / sunset. Selain sebagai tempat wisata, tanah lot juga merupakan tempat pemujaan bagi dewa dewa penjaga laut, hal itu dinyatakan dengan adanya dua buah Pura di tempat tersebut. Konon, menurut legenda yang ada, Pura tersebut dibangun oleh Ida Pedanda Wawu Rawuh atau yang lebih dikenal dengan nama Danghyang Nirartha, seorang brahmana yang berhasil menguatkan kepercayaan penduduk Bali akan ajaran Hindu pada abad ke 16 Masehi, melalui kesaktiannya dengan memindahkan bongkahan batu besar ke tengah pantai, dan kemudian membangun pura ditempat tersebut.
Biasanya, tempat wisata tanah lot ramai dikunjungi para wisatawan, bertepatan pada saat Odalan atau hari raya di Pura ini, yang diperingati setiap 210 hari sekali. Jatuhnya dekat dengan perayaan Galungan dan Kuningan yaitu tepatnya pada Hari Suci Buda Cemeng Langkir. Saat itu, orang yang sembahyang akan ramai bersembahyang di Pura Ini. Masih pada obyek wisata tanah lot, kita juga dapat menyaksikan sebuah keunikan, dimana ditempat itu, tepatnya di bawah pura, terdapat beberapa gua keramat yang di dalamnya hidup beberapa ekor ular besar dan kecil berwarna hitam berbelang kuning. Ular-ular ini sangat jinak namun tidak boleh diganggu, karena menurut kepercayaan yang ada, ular ular tersebut merupakan penjelmaan dari selendang Danghyang Nirartha yang ditugaskan sebagai penjaga di Pura tanah lot. Perlu anda ketahui, bisa dari ular tersebut memiliki kekuatan racun 3 kali lebih kuat dari bisa racun ular kobra.
All pic from Google
Salah satu hal yang menjadikan tanah lot sebagai tempat wisata yang sangat menarik, selain keunikan lokasinya yang tak ubahnya seperti sebuah pulau mungil, adalah keindahan panorama alamnya saat matahari mulai terbenam / sunset. Selain sebagai tempat wisata, tanah lot juga merupakan tempat pemujaan bagi dewa dewa penjaga laut, hal itu dinyatakan dengan adanya dua buah Pura di tempat tersebut. Konon, menurut legenda yang ada, Pura tersebut dibangun oleh Ida Pedanda Wawu Rawuh atau yang lebih dikenal dengan nama Danghyang Nirartha, seorang brahmana yang berhasil menguatkan kepercayaan penduduk Bali akan ajaran Hindu pada abad ke 16 Masehi, melalui kesaktiannya dengan memindahkan bongkahan batu besar ke tengah pantai, dan kemudian membangun pura ditempat tersebut.
Biasanya, tempat wisata tanah lot ramai dikunjungi para wisatawan, bertepatan pada saat Odalan atau hari raya di Pura ini, yang diperingati setiap 210 hari sekali. Jatuhnya dekat dengan perayaan Galungan dan Kuningan yaitu tepatnya pada Hari Suci Buda Cemeng Langkir. Saat itu, orang yang sembahyang akan ramai bersembahyang di Pura Ini. Masih pada obyek wisata tanah lot, kita juga dapat menyaksikan sebuah keunikan, dimana ditempat itu, tepatnya di bawah pura, terdapat beberapa gua keramat yang di dalamnya hidup beberapa ekor ular besar dan kecil berwarna hitam berbelang kuning. Ular-ular ini sangat jinak namun tidak boleh diganggu, karena menurut kepercayaan yang ada, ular ular tersebut merupakan penjelmaan dari selendang Danghyang Nirartha yang ditugaskan sebagai penjaga di Pura tanah lot. Perlu anda ketahui, bisa dari ular tersebut memiliki kekuatan racun 3 kali lebih kuat dari bisa racun ular kobra.
All pic from Google
Komentar
Posting Komentar
Agar ter-index oleh mbah google, alangkah lebih baik anda gunakan Alamat Blog/Website anda, jangan lupa juga untuk klik sponsor yang ada di blog ini, siapa tau bermanfaat buat anda,terimakasih.