Jika anda termasuk dari salah satu diantara sekian banyak orang yang hingga kini masih mempercayai bahwa brontosaurus, hewan purba yang digambarkan sebagai herbivora raksasa dengan lehernya yang panjang, adalah benar - benar ada dan nyata pada era dinosaurus, berarti anda telah tertipu.
Keberadaan brontosaurus sendiri, hingga kemudian menjadi dikenal diseluruh dunia sebagai bagian dari era dinosaurus, dan sempat mendapat pengakuan, sebenarnya bermula dari persaingan yang terjadi diantara dua ahli paleontologi pada tahun 1877. Othniel Charles Marsh dan Edward Drinker Cope, yang pada waktu itu dikenal sebagai ahli paleontologi yang selalu bersaing untuk mengetahui siapa yang bisa membuat penemuan terhebat tentang sisa-sisa dinosaurus. Terkadang untuk memamerkan kehebatan masing - masing, mereka tak segan melakukan sebuah tindakan yang cukup ekstrim, termasuk diantaranya menghancurkan kerengka temuannya dengan tujuan agar tidak ditemukan oleh orang lain. Begitu ketatnya persaingan diantara mereka berdua hingga dikenal dengan nama Bone War alias Perang Tulang.
Puncak diantara persaingan mereka berdua adalah ketika Othniel Charles Marsh menemukan kerangka parsial dinosaurus berleher dan berekor panjang tanpa kepala. Alhasil, untuk mempercepat proses agar bisa mendapatkan pengakuan, Othniel Charles Marsh menggunakan tengkorak dari dinosaurus lain dan menjuluki temuannya itu apatosaurus. Pada selang waktu yang tak begitu lama, yakni sekitar dua tahun kemudian, kolektor fosilnya yang bekerja di Barat mengiriminya kerangka kedua yang menurutnya adalah milik dinosaurus berbeda hingga pada akhirnya diberi nama brontosaurus. Disinilah kesalahan Othniel Charles Marsh berawal, karena sesungguhnya kerangka hasil temuan yang kedua tersebut memiliki struktur rangka yang sama dengan kerangka apatosaurus hasil temuan pertamanya.
Keberadaan brontosaurus sendiri, hingga kemudian menjadi dikenal diseluruh dunia sebagai bagian dari era dinosaurus, dan sempat mendapat pengakuan, sebenarnya bermula dari persaingan yang terjadi diantara dua ahli paleontologi pada tahun 1877. Othniel Charles Marsh dan Edward Drinker Cope, yang pada waktu itu dikenal sebagai ahli paleontologi yang selalu bersaing untuk mengetahui siapa yang bisa membuat penemuan terhebat tentang sisa-sisa dinosaurus. Terkadang untuk memamerkan kehebatan masing - masing, mereka tak segan melakukan sebuah tindakan yang cukup ekstrim, termasuk diantaranya menghancurkan kerengka temuannya dengan tujuan agar tidak ditemukan oleh orang lain. Begitu ketatnya persaingan diantara mereka berdua hingga dikenal dengan nama Bone War alias Perang Tulang.
Puncak diantara persaingan mereka berdua adalah ketika Othniel Charles Marsh menemukan kerangka parsial dinosaurus berleher dan berekor panjang tanpa kepala. Alhasil, untuk mempercepat proses agar bisa mendapatkan pengakuan, Othniel Charles Marsh menggunakan tengkorak dari dinosaurus lain dan menjuluki temuannya itu apatosaurus. Pada selang waktu yang tak begitu lama, yakni sekitar dua tahun kemudian, kolektor fosilnya yang bekerja di Barat mengiriminya kerangka kedua yang menurutnya adalah milik dinosaurus berbeda hingga pada akhirnya diberi nama brontosaurus. Disinilah kesalahan Othniel Charles Marsh berawal, karena sesungguhnya kerangka hasil temuan yang kedua tersebut memiliki struktur rangka yang sama dengan kerangka apatosaurus hasil temuan pertamanya.
kasian,kita semua tertipu
BalasHapuswkwkw
begitulah gan,wkwkwk,thx atas kunjungannya
Hapus.. aq kira brontosaurusnya Raditya Dika. he..86x ..
BalasHapushadeh,ada2 za sist..hahahay,bukan brontosaurus tuh...otongsaurus,wkwkwkw,thx atas kunjungannya sist
Hapuswah ane suka sam film nya,berarti ane ketipu dong hehehe........ ya nih kawan blognya serupa tapi tak sama hahaha.........
BalasHapushehehe,blognya adek kakak kale ya gan?thx atas jejaknya
HapusWah baru tahu sob.. pada ketipu kita2 nih..
BalasHapuswah baru tahu saya, hehehe,
BalasHapusmakasih udh sharing infonya.
kurang yakin kalau itu adalah kebohongan... soalnya kan sudah aja uji laboratorium yg bisa perkirakan usia sebuah fosil. jadi kecil kemungkinan fosil itu hasil gabungan...
BalasHapus